-->

Contoh Proposal Lengkap Evaluasi Program Layanan Perpustakaan

Pakar Penelitian - Sering menjadi permasalahan bagi kita untuk mengetahui bagaimana dari pembuatan proposal tesis atau proposal dari skripsi sendiri. Salah satu yang menjadi pembahasan saya kali ini adalah contoh pembuatan proposal evaluasi program layanan perpusatkaan di SMAN 1 Segeri. Proposal ini sudah tersusun sesuai dengan susunan proposal pada umumnya namun perlu diketahui bahwa urutan dari pembuatan proposal tesis maupun skripsi kembali pada aturan bersama yang diterapkan oleh masing-masing kampus. Berikut contoh proposal evaluasi program

Proposal Evaluasi Program Layanan Perpustakaan Di SMAN 1 Segeri

A. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan sarana sumber belajar yang penting karena di dalamnya terdapat bahan pustaka sebagai sumber informasi berbagai ilmu pengetahuan. Salah satu komponen yang menentukan keberhasilan pendidikan dan pencapaian mutu pendidikan adalah pengelolaan perpustakaan di sekolah. Perpustakaan sekolah sangat membantu memberikan layanan bagi peserta didik maupun pendidik dalam penyediaan buku teks, referensi, buku bacaan, kamus, ensiklopedi, peta. Sistem pelayanan di perpustakaan sekarang ini dapat mengakses informasi melalui internet dengan bantuan komputer. 

Kendala yang dihadapi adalah keberadaan perpustakaan sekolah belum mendapat perhatian serius dalam dunia pendidikan. Di beberapa sekolah, perpustakaan diposisikan sebagai pelengkap saja. Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan, meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana.


Perpustakaan adalah merupakan salah satu sumber belajar yang penting, yang memungkinkan tenaga pendidik dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Lasa (2007) menyatakan bahwa Perpustakaan merupakan unit  kerja yang menghimpun, mengelola dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perpustakaan di sekolah berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan tujuan menggalakkan keaksaraan, mendukung kurikulum pendidikan secara umum dan mengembangkan minat membaca. Oleh karena itu pengelolaan perpustakaan sekolah seharusnya tenaga terdidik yang memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai pengetahuan yang memadai, sehingga perpustakaan sekolah benar-benar dikelola oleh pustakawan yang profesional. 

Perpustakaan sekolah pada hakekatnya adalah pengelolaan informasi oleh sumber daya manusia yang terdidik dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan sebagai media pendidikan, tempat belajar, penelitian, pemanfaatan teknologi informasi, kelas alternatif dan sumber informasi.
Perpustakaan sekolah sebagai unit informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila dikelola dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya manajemen, kegiatan perpustakaan sekolah akan mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Dalam usaha untuk mencapai tujuan, perpustakaan sekolah perlu menata kegiatan. Penataan kegiatan ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, kepemimpinan dan pengawasan.

B. Program Yang Di Evaluasi

Program yang dievaluasi dalam layanan perpustakaan di sekolah adalah pertama perencanaan yang merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah. Perencanaan berguna untuk memberikan arahan, menjadi standar kerja, memberikan kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang. Kedua pengorganisasian merupakan penyatuan langkah-langkah dari keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Ketiga penganggaran merupakan suatu rencana penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam sejumlah uang, hal ini berfungsi untuk menghidupi dan mengembangkan perpustakaan. Keempat kepemimpinan perpustakaan sekolah pada hakekatnya adalah interaksi antara pemimpin (koordinator perpustakaan) dan yang dipimpin (petugas perpustakaan). Kelima pengawasan merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan dan manajemen perpustakaan tercapai secara efektif dan efisien.
Pengawasan terhadap perpustakaan sekolah untuk mengetahui efektifitas perpustakaan, untuk itu perlu diketahui indikator kinerja perpustakaan. Keenam kinerja perpustakaan adalah efektifitas jasa yang disediakan perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Untuk menilai efektifitas kinerja perpustakaan sekolah dapat diukur melalui pengukuran terhadap akses, biaya, kepuasan pemakai, rasio biaya, keuntungan dan penggunaan.
Dalam evaluasi program layanan perpustakaan ini, alat ukur kinerja perpustakaan yang digunakan adalah kepuasan pemakai. Dengan asumsi bahwa kepuasan pemakai menunjukkan efektifitas kinerja perpustakaan. Sehingga dapat dikatakan kepuasan pemakai merupakan keberhasilan manajemen dalam melaksanakan program layanan perpustakaan.

C. Tujuan Evaluasi Program

1.Tujuan umum
Tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahui keberhasilan program layanan perpustakaan yang dilaksanakan dan untuk membuat rekomendasi pengembangan program yang bersangkutan.

2.Tujuan khusus
Tujuan khusus dari evaluasi progam ini, adalah:

  • mengetahui tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan.
  • mengetahui peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan setelah dilaksanakan program layanan.

3. Manfaat Evaluasi
Adapun manfaat dari evaluasi program layanan perpustakaan yang diharapkan adalah
sebagai berikut:

  1. Memberikan masukan kepada pihak pengelola perpustakaan mengenai hasil survey terhadap tingkat kepuasan dan peningkatan jumlah pengunjung.
  2. Bahan informasi bagi siapapun yang mau membaca hasil evaluasi ini.
  3. Bagi evaluator sendiri, hasil evaluasi program ini akan menjadi bahan pertimbangan tersendiri ketika melakukan evaluasi terhadap program lainnya.

4. Pendekatan yang Dipakai

Dalam evaluasi program ini digunakan pendekatan Managemant Oriented Approach, pendekatan ini dipilih dengan alasan bahwa tujuan evaluasi program ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dan peningkatan jumlah pengunjung atas layanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan.

5.Sasaran Evaluasi.

Sasaran dari evaluasi program ini adalah pengelola perpustakaan yaitu: koordinator dan petugas perpustakaan.

6.Model Evaluasi

Model evaluasi program yang dipilih adalah Bell System (ATT & The Bell System), dengan alasan bahwa model evaluasi Bell System merupakan model evaluasi yang menekankan pada outcome, antara lain: Reaction Outcame, Capability Outcome, Aplication Outcome dan Warth Outcome. Sedangkan tujuan program ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dan peningkatan jumlah pengunjung atas layanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan. Sehingga model ini dianggap tepat sebagai model dari evaluasi program ini.

D.Teori yang digunakan

Teori yang digunakan adalah mengacu pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan, meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana. Salah satu yang termasuk sarana dan prasarana adalah perpustakaan. Sedangkan teori yang lain adalah menurut Lasa (2007) menyatakan bahwa Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

E.Sumber Data

Sumber data diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada para pengunjung, yang terdiri atas guru, karyawan dan peserta didik SMA Negeri 1 Segeri Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.

F.Teknik Pengumpulan Data


1.Wawancara

Salah satu teknik yang digunakan untuk menggali pemanfaatan perpustakaan di sekolah dan pengelolaannya adalah stakeholder, khususnya pendidik, peserta didik dan pengelola perpustakaan, yaitu dengan teknik wawancara. Untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut hal tersebut, akan dilakukan wawancara terpandu (guided interview) terhadap perwakilan stakeholder secara khusus. Untuk perwakilan pengelola perpustakaan, jika memungkinkan dengan Kepala Perpustakaan atau pengelola sebagai narasumber. Jika pejabat tersebut berhalangan, maka urusan kurikulum dan sarana prasarana. Untuk perwakilan pendidik, akan diambil dua orang pendidik sebagai narasumber.

2.Angket

Proses pengumpulan data yang mendukung proses evaluasi program layanan perpustakaan yang lain adalah angket.

G. Teknik Analisis Data

1. Triangulasi Data

Untuk memperoleh kebenaran, evaluasi ini menggunakan teknik triangulasi. Menurut Patton, triangulasi data berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 1990: 178).
Triangulasi data dari penelitian ini diperoleh dengan melakukan cross-check informasi antara informan yang satu dengan informan yang lain. Adapun dari beberapa macam teknik triangulasi, maka pada penelitian ini yang akan digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah teknik yang digunakan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :


  • Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
  • Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
  • Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
  • Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
  • Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.


Dari kelima cara dalam proses triangulasi sumber tersebut, maka pada evaluasi ini akan digunakan cara dengan membandingkan (1) hasil wawancara dengan hasil pengamatan, (2) perspektif berbagai stakeholder (peserta didik, pendidik dan pengelola), dan (3) hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan (keberadaan perpustakaan).

2. Analisis Statistik

Untuk hasil angket dari stakeholder, akan dilakukan analisis statistik deskriptif menggunakan software SPSS. Sementara, untuk mengetahui tingkat kepuasan layanan perpustakaan dengan menggunakan skala Linkert.


H. Cara Mengambil Simpulan

Untuk mengetahui hasil layanan perpustakaan dengan cara menyimpulkan dari data hasil angket yang diperoleh dari wawancara dan angket.

Facebook Comments

0 komentar