Pendapat pakar tentang ekonomi indonesia tanpa makna
Pertumbuhan
ekonomi indonesia tanpa makna
Perubahan
System Ekonomi Indonesia Menjadi Sebuah Keharusan
Muamar Qadar, S.Pd
Dewasa ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia
sangat dielu – elukan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, bagaimana
tidak menurut data Depatemen Keuangan Republik Indonesia pertumbuhan ekonomi di
Indonesia berada pada urutan ke tiga setelah india dan Cina. Hal ini sangat lah
bertetangan dengan realita yang ada di Indonesia sendiri, dimana dapat kita
melihata realita yang ada sekarang sangatlah jauh dari apa yang telah dikatakan
pemerintah. Oleh karena itu pandangan saya sebagai salah seorang warga
Indonesia belum lah bisa membanggakan diri dengan kemajuan tersebut dimana
dapat kita lihat sendiri pertumbuhan ekonomi di Indonesia tanpa ada sebuah
makna sama sekali sehingga saya sangat tidak setuju dengan pandangan yang
mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang
sangat baik dapat mempunyai makna yang sangat berarti bagi msayarakat
Indonesia.
Adapun
yang menjadi gagasan atau ide saya sebagai seseorang yang juga tidak setuju
dengan pandagan tersebut, saya mempunyai sebuah solusi dimana system ekonomi di
Indonesia haruslah di ubah, bukan saja pada tataran pemerintahan pusat namun
system ekonomi di Indonesia sudah selayaknya harus diubah mulai dari tingkat
desa hingga ke pemerintahan pusat. Namun hal tersebut bukan hanya dijadikan
wacana atau pu adanya perubahan yang setengah – setengah yang dilakukan
pemerintah. Misalnya saja ada sebuah wacana untuk merubah system ekonomi di
Indonesia namun perubahan itu tidak menyeluruh. Seperti sekarang ini banyak
yang mengatakan bahwa Indonesia system ekonomi kerakyatan cocok untuk
dindonesia namun system ekonomi atau pasar bebas masih terjadi juga di
Indonesia. Selain itu harus pula adanya pengawalan dari berbagai aspek
masyarakat, terkhusus kepada mahasiswa sebagai pengawal dari jalannya
pemerintah harus pula berperan aktif dalam menjaga dan mengawasi kebijakan –
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Peran serta para penegak hokum pun harus
betul menegakan hokum setagak – tegaknya agar para pelaku yang sering membuat
penyelewengan terhadap keuangan Negara dapat dihilangkan, prinsip – prinsip
kolusi dan nepotisme dikalangan pejabat harus pula dihilangkan karena mereka
sebagai para pelaku dan pembuat kebijakan harusnya menyadari bahwa hal ini
merupakan sebuah tanggung jawab yang besar sehingga perlu di buat sebaik –
baiknya demi rakyat sehingga setalah perubahan system ekonomi pu tidak menjadi
sebuah kesia – siaan akibat dari ulah beberapa orang yang hanya memetingkan
diri sendiri daripada orang lain.
Inti pembahasan :
Berdasarkan
data Departemen Keuangan Republik Indonesia yang mengatakan bahwa Indonesia
berada pada peringkat ke tiga tingkat pertumbuhan ekonomi di dunia setalah
India dan Cina, dimana Menurut Menkeu, di
tahun ini, pertumbuhan kuartal I mencapai 6,3 persen, kuartal II sebesar 6,4 persen,
dan kuartal III sebesar 6,2 persen. Sejak tahun 2000, perekonomian Indonesia terus
tumbuh tinggi, di mana tahun lalu, mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 6,5 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga selama 10 tahun terakhir menjadi 3 terbaik
setelah Cina dan India. Namun data terebut sangatlah tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada dimana jika dikatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
memiliki makna seharusnya ada sebuah
perubahan yang terjadi dindonesia. Sebagai contoh berdasarakan pengalaman
pribadi saya, pada saat terjadi kenaikan harga minyak dunia seharusnnya
Indonesia sebagai salah satu Negara penghasil minyak dunia tidak ikut menjadi
korban dari kenaikan harga minyak tersebut sebab jikalau memang pertumbuhan
ekonomi di Indonesia memiliki makna yang sangat besar seharusnnya tidak lah
bergantung pada keadaan harga minyak dunia pula.
Pada
saat Focus Group Discussion dimana terjadi perdebatan mengenai kebermaknaan
pertumbuhan Indonesia atau tidak. Dimana beberapa dari peserta FGD mayoritas
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia tanpa makna, mereka
berpandangan bahwa berdasarkan data empirik atau realita yang mereka lihat
dilapangan bahwa kenyataan yang ada sekarang ini di Indonesia tidak lah sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh pemerintah, dimana masih banyaknya orang misikin
di Indonesia. Berdasarkan data dari Internasional Food Policy Research
Institute yang saya peroleh mengatakan bahwa jumlah orang miskin dalam kurun
waktu sepuluh tahun terakhir tidak ada yang mengalami perubahan, oleh sebab itu
pandangan kami yang setuju dengan apa yang dikatakan oleh pemerintahan
Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi dindonesia sudah sangat baik dan memiliki
efek terhadap bangsa Indonesia itu hanya lah sebuah bahsa politik agar
masyrakat Indonesia dapat mengatakan bahwa pemerintahan yang sekrang ini sudaha
sangat baik.
Namun
ada pula beberapa pandangan dari beber4pa teman – teman FGD yang mengatakan
bahwa perekonomian di Indonesia sudah sangat baik berdasar pada ada nya
beberapa perubahan nyata yang mereka lihat dan juga terpenuhinya tiga factor
pendukung tumbuhnya ekonomi suatu Negara yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber Daya
Alam dan Sistem Ekonomi ang mereka anggap suda baik hanya perlu beberapa
perbaikan agar lebih meningkat. Selain itu ada pula teman – teman pada saat FGD
yang kurang menyuarakan pendapat mereka, namun dari hasil pandangan saya mereka
setuju pula dengan pandangan saya bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum
mememiliki makna ini dilandaskan pada realita kehidupan di Indonesia yang
mereka lihat seperti masih banyaknya pengguran, tingkat kemisikanan masih
tinggi serta anak jalanan yang semakin banyak pula itulah yang menjadi landasan
dari pendapat mereka mengenai pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tanpa
makna.
Kesimpulan :
Berdasar
pada diskusi yang kami lakukan dengan melalui perdebatan yang cukup panjang,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kami setuju jika system ekonomi di Indonesia
harus mengalami perubahan dimana system ekonomi di Indonesia seolah – olah
telah sekarat dan hhampir mati oleh sebab itu butuh perubahan yang lebih baik
agar kedepannya perekonomian Indonesia betul – betul; memiiliki makna atau efek
yang sesungguhnya agar tujuan dari bangsa Indonesia dapa tercapai. Selain itu
dengan pendapat dari masing – masing peserta FGD sangat lah sulit untuk
mempertemukan pendapat tersebut karena masing – masing tetap mempertahankan
argumentasi mereka berdasarkan pada realita yang ada ini dikarenakan para
peserta lebih cenderung melihat pada kenyataan yang ada disbanding melihat
langsung data dari pemerintah.
Namun data yang saya peroleh bersumber dari
International Food Policyy Research Institute yang mengatakan bahwa tidak
adanya perubahan tingkat kemiskinan di Indonesia dalam kurung waktu sepuluh
tahun tahun terakhir. Hal ini jelas bahwa tidak mungkin tingkat pertumbuhan
ekonomi suatu Negara tinggi jikka tingkat kemiskinan di indoneisia tidak
mengalami perubahan secara pasti. Oleh sebab itu sangatlah tidak mungkin
dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia memilik makna jika kenyataan
dan data yang saya peroleh itu ada sehingga dengan berdasar dari hal tersebut
saya sangat setuju jika dikatakan pertumbuhan ekonomi diindonesia tanpa makna.
Referensi
www.ifpri.org