3 Faktor Gabungan Dalam Menentukan Nilai Akhir Siswa Yang Wajib Diketahui Oleh Guru | Pendapat Pakar
Pendapat Pakar - Praktik pemberian nilai oleh para guru telah menjadi sumber kontroversi. Hal ini diperparah dengan beberapa masalah dalam prosedur asessmen tradisional. Pertama, karena instrumen asesmen individual memiliki validitas dan realibilitas yang kurang sempurna. Kedua, guru yang berbeda menggunakan kriteria yang berbeda untuk memberi nilai. Ketiga, dalam kelas heterogen siswa yang berbeda mungkin bekerja untuk mencapai tujuan pengajaran yang berbeda. Keempat, praktir asessmen lebih menekankan tujuan performa ketimbang tujuan penguasaan.
Dan yang terakhir adalah siswa yang tertekan untuk mencapai nilai tinggi mungkin melakukan tindakan yang kurang diinginkan.
Rekomendasi berikut dapat menjadi peningkatan validitas dan kegunaan nilai akhir kelas :
Rekomendasi berikut dapat menjadi peningkatan validitas dan kegunaan nilai akhir kelas :
- Lakukan pemberian nilai secara serius
- Dasarkan nilai pada prestasi
- Dasarkan nilai pada Hard Data
- Gunakan banyak asesmen untuk menentukan nilai, namun jangan menghitung semua yang dihasilkan siswa
- Identifikasi sistem pemberian nilai yang masuk akal dan pertahankan
- Sertakan nilai dengan informasi kualitatif tentang performa siswa.
Berikut pertimbangan yang dapat diambil dalam membuat nilai akhir siswa didasarkan beberapa faktor gabungan berikut,
a. Mempertimbangkan perbaikan terdapat 4 faktor yang memperngaruhi yaitu :
- Tetapkan bobot yang lebih besar terhadap asesmen yang dilakukan diakhir semester atau tahun ajaran, setelah semua siswa mendapat kesempatan masuk akan untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran
- Berilah kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka dan dengan begitu menunjukan penguasaan
- Lakukan asesmen ulang, mungkin dengan menggunakan pertanyaan atau tugas-tugas yang berbeda dari asesmen pertama
- Berikan penguatan atas perbaikan dengan cara-cara lain misalnya dengan waktu bebas
b. Mempertimbangkan Usaha
Sebagian besar ahli asesmen menyarankan agar kita tidak mendasarkan nilai akhir pada jumlah usaha yang tampaknya dikeluarkan oleh siswa dikelas, ini disebabkan karena usaha siswa adalah sesuatu yang hanya dapat kita evaluasi secara subjektif dan tidak akurat.
Namun dengan melihat pertimbangan usaha yang dilakukan siswa jelas bisa menjadi pemacu peningkatan motivasi siswa ketika kita mengakui usaha yang mereka lakukan.
c. Memberikan soal tambahan
Memberikan soal tambahan kepada siswa untuk melakukan perbaikan nilai mereka dengan mengerjakan soal-soal tambahan sekiranya dapat menjadi pertimbangan dalam meberikan nilai, asalkan pekerjaan tersebut berkaitan dengan tujuan kelas dan semua siswa diberika kesempatan yang sama untuk mengerjakanya. Namun memasukkan soal tambahan menjadi bagian dari evaluasi akhir bukan cara yang paling tepat untuk membantu siswa yang gagal, yang belum memenuhi tujuan pelajaran, untuk mencapai nilai kelulusan.