pendapat pakar tentang teori media pembelajaran
Teori-Teori Mengenai Media Pembelajaran
“Media Pembelajaran Fisika”
DISUSUN OLEH :
Muamar Qadar, S.Pd
101204040
A(Pendidikan Fisika)
Puji
syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas izin-Nya jualah
yang telah membiarkan bumi ini berputar pada porosnya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu sebagai mana yang telah
disepakati. Selain itu tak lupa kita kirimkan shalawat serta taslim pada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kejahiliaan menuju alam yang mulia seperti saat ini, sehingga kini kita
dapat membedakan antara yang hak dan yang batil.
Tak lupa pula saya haturkan banyak terima kasih kepada teman – teman maupun pihak yang tidak sempat sebutkan disini terkait
yang telah banyak membantu terselesaikannya makalah ini. Selain itu
sebagai pribadi yang memiliki banyak kekurangan, Saya mengharapkan
banyak kritik dan saran dari bapak/ibu dosen selaku pembimbing kami, dan
juga teman-teman sekalian guna penyempurnaan makalah ini ke depannya.
Makassar, Februari 2012
PENULIS
BAB 1
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka prinsip
media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar
yang optimal merupakan salah satu indicator untuk mewujudkan hasil
belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga
merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan
siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
(Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). .
Menurut
paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri
(pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar.
Pengkonstruksian pemahaman dalam ivent belajar dapat melalui
proses asimilasi atau akomodasi. Secara hakiki, asimilasi dan akomodasi
terjadi sebagai usaha pebelajar untuk menyempurnakan atau merubah
pengetahuan yang telah ada di benaknya (Heinich, et.al., 2002).
Pengetahuan yang telah dimiliki oleh pebelajar sering pula diistilahkan
sebagai prakonsepsi. Proses asimilasi terjadi apabila terdapat
kesesuaian antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang dimiliki
pebelajar. Sedangkan proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi,
evolusi, atau perubahan yang terjadi sebagai akibat pengalaman baru
pebelajar yang tidak sesuai dengan prakonsepsinya.
Tinjauan
filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains
sepakat menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan (Dole
& Sinatra,1998).
Pada
dasarnya masalah media merupakan suatu kebutuhan pokok dalam zaman
globalisasi yang semua sudah serba canggih, terutama dalam dunia
pendidikan. Peran media yang sangat penting dalam dunia pendidikan dapat
member dampak posistif terhadap perkembangan dunia pendidikan
kedepannya sehingga, media sebagai alat penunjang pendidikan sangat
dibutuhkan oleh guru maupun siswa.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
a. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui arti peranan media terutama dalam dunia pendidikan.
b. Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan media IT sebagai proses penunjang proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Pembelajaran Menurut Beberapa Ahli
Dalam
proses pengajaran media sangat dibutuhkan apalagi dalam dunia
pendidikan. Dalam hal ini ada beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran itu sendiri.
1. Menurut Allen
Terdapat
sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga
dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak,
dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan
antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk
tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain.
Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual,
pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan
sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk
mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah.
2. Menurut Briggs
Taksonomi
oleh Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas
instruksional, bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasikan tiga
macam media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara
lain: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai,
film rangkai, film gerak, televisi dan gambar
3. Menurut Schramm
Menurut
Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media
sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya
liputan, yaitu:
a. liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile.
b. liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape.
c. media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon.
Setiap
media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau
dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik
media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan
kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik
media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan
seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik
media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan
pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media
yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
4. Menurut Gagne
Media
diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media
pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, member kondisi
eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai
prestasi, dan pemberi umpan balik.
.
5. Menurut Gerlach dan Ely
Media
dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok,
yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar
diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan
simulasi
6. Menurut Ibrahim
Media
dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan
perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua
dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi;
televisi, video, komputer.
7. Menurut Brown
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya
berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah
alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan
visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat
bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
- Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media
bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang
disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya
bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media
merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran..Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu
diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih
mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk
proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu kita harus dapat memilih media
yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik dan lancar.
B. Saran
Penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap makalah ini, agar kedepan dalam membuat makalah bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.2012.endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media pembelajaran/. Diakses pada tanggal 10 februari 2012
Kusuma Wijaya. Pengertian Media Pembelajaran. 2012.http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. diakses pada tanggal 10 Februari 2012.
Ronquillo Ulysses. Media Pembelajaran. 2012.http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 10 Februari 2012.
Sahir Irwanto. Makalah Media Pembelajaran .2010. http://www.slideshare.net/makalah-media-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 10 Februari 2012
Setyawan Heru. Pengertian dan Contoh Media Pebelajaran Menurut Ahli Pendidikan. 2011.http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2012.
Sumarno Alim. Penggolongan Media Pembelajaran. 2011. http://media-grafika.com/penggolongan-media-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 10 Februari 2012.