Efek fotolistrik adalah fenomena
terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya atau gelombang
elektromagnetik pada umumnya.
Elektron yang terlepas pada efek fotolistrik
disebut elektron foto (Photoelektron). Fenomena ini pertama kali diamati oleh
Heinrich Hertz (1886-1887) melalui percobaan tabung lucutan. Hertz melihat
bahwa lucutan elektrik akan menjadi lebih muda jika cahaya ultraviolet
dijatuhkan pada elektroda tabung lucutan (sebagai bahan elektroda digunakan
logam natrium). Ini menunjukkan bahwa cahaya ultraviolet dapat melepaskan elektron
dari permukaan logam atau sekurang-kurangnya memudahkan elektron terlepas dari
logam. Pengamatan Hertz ini kemudian diselidiki lebih lanjut oleh P. Lenard
sekitar 18 tahun.
Ini merupakan suatu temuan dimana
pada masa itu Heinrich Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik yang
membingungkan para Fisikawan waktu itu. Namun seiringnya waktu, fenomena itu
dapat di jawab oleh seorang Fisikawan Einstein. Jika cahaya adalah gelombang
seperti yang telah diprediksikan oleh Fisika klasik, maka seharusnya semakin
tinggi intensitas cahaya yang diberikan maka semakin besar arus yang
terdeteksi.
Namun hasil eksperimen menunjukkan bahwa walaupun intensitas cahaya
yang diberikan maksimum, elektron tidak muncul juga dari plat logam. Tetapi ketika diberikan cahaya dengan
panjang gelombang yang lebih pendek (frekuensi lebih tinggi, ke arah warna ungu
dari spektrum cahaya) dari sebelumnya, tiba-tiba elektron lepas dari plat logam
sehingga terdeteksi arus listrik, padahal intensitas yang diberikan lebih kecil
dari intensitas sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat logam
untuk melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang.
Fenomena ini
tidak dapat dijelaskan oleh para Fisikawan pada waktu itu. Kalau cahaya itu
memang benar-benar gelombang, yang memiliki sifat kontinyu, bukankah seharusnya
energi yang bisa diserap darinya bisa bernilai berapa saja. Tapi ternyata hanya jumlah energi
tertentu saja yang bisa diserap untuk melepaskan elektron bebas. Teka-teki ini akhirnya dijawab oleh
Albert Einstein, yang mengemukakan bahwa cahaya terkuantisasi dalam gumpalan,
gumpalan partikel cahaya yang disebut foton. Untuk lebih memahami lagi tentang apakah cahaya
berperilaku sebagai gelombang atau partikel, maka perlu dilakukan percobaan
mengenai efek fotolistrik.
sumber : buku panduan percobaan efeklistrik