3 Pendekatan Dalam Melakukan Evaluasi Program | Pendapat Pakar
Pendapat Pakar - 3 Pendekatan Dalam Melakukan Evaluasi Program, Pengetahuan anda tentang evaluasi akan mempengaruhi jawaban anda tentang evaluasi. Kualifikasi ini penting karena tak ada satupun defenisi yang paling tepat untuk menyatakan evaluasi, juga tak ada prosedur yang paling tepat untuk melakukan evaluasi. Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai beberapa pendapat tentang apa tugas dari evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain tujuan dan prosedur evaluasi.
Semua pendekatan paling tidak mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana memperoleh informasi yang berarti atau tepat untuk klien atau pemakai. Namun masing-masing dalam usahanya berbeda berbeda penekanan pada aspek tertentu dalam tahap pengumpulan data, analisis, dan laporannya.
Semua pendekatan paling tidak mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana memperoleh informasi yang berarti atau tepat untuk klien atau pemakai. Namun masing-masing dalam usahanya berbeda berbeda penekanan pada aspek tertentu dalam tahap pengumpulan data, analisis, dan laporannya.
Berikut Beberapa Model dalam Evaluasi :
1. Pendekatan Ekperimental
Yang dimaksud dengan pendekatan eksperimental yaitu evaluasi yang berorientasi pada penggunaan experimental science dalam program evaluasi. Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam penelitian akademik. Tujuan evaluator yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat umum tentang dampak suatu program tertentu yang mengontrol sebanyak-banyaknya faktor dan mengisolasi pengaruh program.
Evaluator menggunakan pendekatan eksperimental melakukan evaluasi seperti evaluasi seperti seorang ilmuan yang melakukan penelitian. Misalnya, dimana beberapa subjek menerima perlakuan , sedang yang lainya tidak, dan membandingkan kedua kelompok untuk melihat dampak program. Pada dasarnya kita memang tidak dapat melakukan kontrol yang begitu ketat dalam kenyataanya atau dalam keadaan yang sebenarnya (ini merupakan salah satu kelemahan pendekatan ini), namun evaluator akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol misalnya melalui desain kuasi eksperimen dan memakai teknik statistik yang canggih seperti analisis covarian untuk mengatasi perbedaan yang tak dapat dikontrol dalam evaluasi program.
Keuntungan dari pendekatan eksperimen ini yaitu kemampuanya dalam menarik kesimpulan yang relatif objektif generalisasi jawaban terhadap pertanyaan program yang bersangkutan. Hal ini membuat pendekatan lebih populer, terpercaya dan disukai pemakai serta pembuat keputusan.
Evaluator menggunakan pendekatan eksperimental melakukan evaluasi seperti evaluasi seperti seorang ilmuan yang melakukan penelitian. Misalnya, dimana beberapa subjek menerima perlakuan , sedang yang lainya tidak, dan membandingkan kedua kelompok untuk melihat dampak program. Pada dasarnya kita memang tidak dapat melakukan kontrol yang begitu ketat dalam kenyataanya atau dalam keadaan yang sebenarnya (ini merupakan salah satu kelemahan pendekatan ini), namun evaluator akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol misalnya melalui desain kuasi eksperimen dan memakai teknik statistik yang canggih seperti analisis covarian untuk mengatasi perbedaan yang tak dapat dikontrol dalam evaluasi program.
Keuntungan dari pendekatan eksperimen ini yaitu kemampuanya dalam menarik kesimpulan yang relatif objektif generalisasi jawaban terhadap pertanyaan program yang bersangkutan. Hal ini membuat pendekatan lebih populer, terpercaya dan disukai pemakai serta pembuat keputusan.
2. Pendekatan yang Beroriensi Pada Tujuan
Dalam merencanakan suatu program cara yang paling tepat adalah dengan merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus dan membentuk kegiatan program untuk mencapai tujuan tersebut. Hal yang sama juga diperoleh pada pendekatan orientasi pada tujuan pada evaluasi. Pendekatan evaluasi semacam ini merupakan pendekatan yang amat wajar dan praktis dan desain dan pengembangan program. Model ini memberi petunjuk kepada pengembangan program, menjelaskan hubungan tersebut diatas, tetapi hanya harus menjelaskan hubungan tersebut diatas, tetapi juga harus menetukan hasil yang diinginkan dengan rumusan yang dapat diukur. Dengan demikian ada hubungan yang logis antara kegiatan , hasil, dan prosedur pengukuran yang baik.
Tidak semua program direncanakan seperti diatas, merumuskan tujuan dengan cukup jelas. Maka evaluator yang menganut pendekatan ini akan membantu klien merumuskan tujuan dan menjelaskan hubungan antara tujuan dan kegiatan. Kelebihan pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini adalah terletak pada hubungan antara tujuan dan kegiatan dan penekanan pada elemen yang penting dalam program yang melibatkan individu pada elemen khusus bagi mereka. Namun keterbatasan pendekatan ini yaitu kemungkinan evaluasi ini melewati konsekuensi yang tak diharapkan akan terjadi.
Tidak semua program direncanakan seperti diatas, merumuskan tujuan dengan cukup jelas. Maka evaluator yang menganut pendekatan ini akan membantu klien merumuskan tujuan dan menjelaskan hubungan antara tujuan dan kegiatan. Kelebihan pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini adalah terletak pada hubungan antara tujuan dan kegiatan dan penekanan pada elemen yang penting dalam program yang melibatkan individu pada elemen khusus bagi mereka. Namun keterbatasan pendekatan ini yaitu kemungkinan evaluasi ini melewati konsekuensi yang tak diharapkan akan terjadi.
3. Pendekatan yang Berfokus Kepada Keputusan
Pendekatan evaluasi yang berfokus pada keputusan, menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk pengelolaan program dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan pandangan ini, informasi akan amat berguna apabila dapat membantu para pengelola program membuat keputusan. Oleh sebab itu, kegiatan evaluasi harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk keputusan program.
Demikian artikel ini semoga bisa menjadi tambahan wawasan buat pakarnis sekalian
3 Pendekatan Dalam Melakukan Evaluasi Program
Demikian artikel ini semoga bisa menjadi tambahan wawasan buat pakarnis sekalian
3 Pendekatan Dalam Melakukan Evaluasi Program
