-->

Makalah masa orientasi peserta didik : perlukah dievaluasi??


masa orientasi peserta didik

     oke gan kali ini admin akan mempublish salah satu makalah yang admin buat mengenai masa orientasi peserta didik dimana MOPD yang akhir ini santer terdengar dalam berbagai media baik cetak dan elektronik serta dalam cakupan lokal maupun nasional.
        A.      Latar Belakang
Dewasa ini pendidikan menjadi isu aktual yang dibahas diberbagai media mulai dari pendidikan ditingkat dasar hingga pendidikan ditingkat perguruan tinggi tidak luput dari topik pembahasan media. Beberapa diantara yang menjadi santer terdengar pada saat proses penerimaan peserta didik baru ditingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menegah atas.
Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 55 tahun 2014 tentang masa orientasi peserta didik baru disekolah. Berdasar pada aturan menteri tersebut dari pasal 1 sampai pada pasal 7 dilarang lagi proses perpeloncoan, kekerasan serta segala sesuatu yang bersifat mengarah pada tindakan destruktif yang selama ini terjadi di beberapa sekolah negeri maupun swasta.
Oleh sebab itu, dengan lahirnya peraturan menteri tersebut dipandang perlu membahas atau mengkaji sejauh mana proses pelaksanaan dari aturan menteri pendidikan tersebut melalui sebuah proses evaluasi yang dilakukan secara berkala. Sehingga proses pengawalan terhadap aturan baru tersebut dapat diawasi, maka dari itu berdasar pada uraian diatas penulis membuat sebuah makalah membahas peraturan tersebut.
 
 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Masa Orientasi Peserta didik
Masa Orientasi Peserta Didik merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan disekolah guna menyambut kedatangan peserta didik baru. Masa orientasi lazim kita jumpai hampir ditiap sekolah, mulai dari tingkat SMP,SMA hingga Perguruan tinggi. Tak pandang itu sekolah negeri maupun swasta, semua menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru.
Masa orientasi Peserta didik dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin dan mempererat tali persaudaraan. MOPD juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan peserta didik baru terhadap lingkungan baru disekolah tersebut. Baik itu perkenalan peserta didik dengan sesama peserta didik baru, kakak kelas, guru, hingga karyawan lainnya disekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan dilingkungan sekolah.
Menurut prayitno (2013) mengatakan bahwa orientasi berarti tahapan kedepan arah dan tentang sesuatu yang baru. Berdasarkan arti ini, layanan orientasi bisa bermakna suatu layanan terhadap peserta didik baik disekolah maupun di madrasah yang berkenaan dengan tahapan kedepan ke arah dan tentang sesuatu yang baru.
Sedangkan menurut sukardi (prayitno.2013) mengatakan bahwa layanan orientasi adalah bimbingan dan konseling, yang memungkinkan peserta didik terutama orang tua memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dikoordinir guru pembimbing dengan bantuan semua gurudan wali kelas, dengan tujuan membantu mengorientasikan serta mengarahkan dan membantu mengadaptasi peserta didik juga pihak lain yang dapat memberi pengaruh utama orang tuanya dari situasi lama kepada situasi baru seperti peserta didik baru di sekolah menengah pertama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut prayitno (2013) sebagai berikut :
a.       Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi dan memberikan kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
b.      Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil disekolah
c.       Anak-anak dari kelas sosial ekonomi yang mudah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri, dari pada anak-anak dari kelas sosial ekonomi yang lebi tinggi.
Menurut Allan dan Mckean (prayitno.2013) menegaskan bahwa tanpa program-program orientasi, periode penyesuaian untuk sebagian besar peserta didik berlangsung kira-kira tiga atau empat bulan. Dalam kaitan itu, penelitian Allan dan Mckean menunjukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :
a.       Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi dan juga memberikan kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
b.      Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil disekolah
c.       Anak-anak dari kelas sosial ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosial ekonomi tinggi.
Beberapa penekanan yang ditekankan prayitno (2013) mengenai materi orientasi disekolah adalah :
a.       Sistem penyelengaraan pendidikan pada umumnya
b.      Kurikulum yang ada
c.       Penyelenggaran pengajaran
d.      Kegiatan belajar peserta didik yang diharapkan
e.       Sistem penilaian, ujian dan kenaikan kelas
f.       Fasilitas dan sumber belajar yang ada seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan ruang kerja praktek
g.      Fasilitas penunjang sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria dam tata usaha
h.      Staf pengajar dan tata usaha
i.        Hak dan kewajiban peserta didik
j.        Organisasi siswa
k.      Orgnisasi orang tua
l.        Organisasi sekolah secara menyeluruh.
B.       Evaluasi Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diprogramkan. Sebagai sebuah program, pendidikan merupakan aktivitas sadar dan sengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui apakah penyelenggaraan suatu program dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efesien, maka perlu dilakuakan evaluasi.
Menurut purwanto (2008) bahwa evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran.
Dalam hal ini evaluasi mememilik beberapa fungsi yaitu :
a.       Berfungsi sebagai penempatan
b.      Berfungsi sebagai seleksi
c.       Berfungsi sebagai diagnostik
d.      Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Pada fungsi evaluasi pendidikan berfungsi sebagai pengukur keberhasilan dimana terdapat manfaat yang didapat oleh pemerintah yaitu terkait tingkat keberhasilan dari aturan-aturan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan di indonesia khususnya.
Muncul peraturan menteri nomor 55 tahun 2014 mengenai aturan penyelengaraan masa orientasi peserta didik baru dapat dijadikan sebagai sebuah landasan hukum baru dalam proses pelaksaan MOPD. Dimana MOPD dalam hal ini, menjadi momok bagi peserta didik dalam mengawali proses pembelajaran awal yang dihadapi. Tentunya perlu menjadi sebuah persoalan apakah MOPD masih dibutuhkan dalam rangkaian proses pendidikan sehingga dibutuhkan sebuah solusi konkret. Dalam hal ini, diperlukan sebuah evaluasi terhadap proses pelaksanaan dari masa orientasi peserta didik. sehingga kejadian-kejadian yang dapat memicu tindakan-tindakan yang mengarah pada proses penyimpangan dapat dihilangkan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpualan yang dapat diambil yaitu diperlukan sebuah langkah konkret terhadap permasalahan pendidikan terkhusus pada masa orientasi peserta didik baru sehingga diperlukan sebuah evaluasi untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan dari pelaksanaan masa orientasi peserta didik. selain itu dengan lahirnya peraturan menteri ini evalusi dapat dijadikan pengawas secara berkelanjutan terhadap persoalan proses pelaksanaan masa orientasi peserta didik.
B.     Saran
Diharapkan saran dan kritik terhadap pembutan makalah ini dimana penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015.www.wikipedia.com diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 Pukul 16.00 WITA
Eko Putro.2010.Evaluasi Proses Pembelajaran. Diambil pada tanggal 5 Agustus 2015 pukul 20.00 WITA
Sukardi.2009.Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara
Purwanto.2008.Evaluasi Hasil Belajar.Surakarta : Pustaka Belajar
Prayitno dan Erman.2004.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta : Rineka Cipta




Facebook Comments

0 komentar